Niat dan Sunnah Mandi Idul Fitri 2025: Antara Tradisi, Keutamaan, dan Misinformasi

Niat Mandi Idul Fitri

Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah yang diperkirakan jatuh pada awal April 2025, masyarakat Muslim di seluruh Indonesia mulai mempersiapkan diri untuk menyambut hari kemenangan. Salah satu amalan yang kembali menjadi perbincangan hangat di media sosial adalah mandi sunnah Idul Fitri—sebuah tradisi yang dianjurkan sebelum melaksanakan shalat Id.

Tagar #MandiIdulFitri2025 sempat menduduki posisi trending di Twitter (kini dikenal sebagai X) dengan lebih dari 1,8 juta cuitan. Diskusi mengenai niat mandi, tata cara, hingga berbagai pendapat dari tokoh agama menghiasi linimasa warganet menjelang Lebaran.

Makna dan Niat Mandi Idul Fitri dalam Islam

Dalam ajaran Islam, mandi sebelum berangkat ke tempat shalat Idul Fitri termasuk salah satu amalan sunnah muakkadah, yaitu amalan yang sangat dianjurkan. Tujuan dari mandi ini bukan hanya menyucikan tubuh secara fisik, tetapi juga menyimbolkan penyucian jiwa setelah sebulan penuh menjalankan ibadah puasa.

Mengutip dari NU Online dan berbagai sumber fikih, niat mandi sunnah Idul Fitri bisa dibaca sebagai berikut:

"Nawaitu ghusla li 'îdil fithri sunnatan lillâhi ta‘âlâ"
Artinya: "Aku niat mandi sunnah Idul Fitri karena Allah Ta‘ala."

Meskipun lafaz niat dalam bahasa Arab banyak dibagikan di media sosial dan grup WhatsApp, para ulama menegaskan bahwa yang paling utama adalah keikhlasan niat dalam hati, bukan sekadar pelafalan lafaz Arab secara fasih.

Tata Cara Mandi Sunnah Sebelum Shalat Id

Berbeda dengan mandi wajib yang dilakukan karena hadas besar seperti setelah haid atau junub, mandi sunnah Idul Fitri tidak memiliki syarat khusus. Namun, ada beberapa adab dan anjuran dalam pelaksanaannya:

  1. Dilakukan Sebelum Berangkat Shalat Id
    Waktu terbaik untuk mandi sunnah ini adalah setelah waktu subuh dan sebelum keluar rumah menuju lokasi shalat Id, baik di lapangan, masjid, atau tempat terbuka lainnya.

  2. Boleh Menggunakan Shower atau Wadah Modern
    Sesuai dengan fatwa MUI dan pendapat ulama kontemporer, mandi sunnah tidak harus dilakukan dengan cara tradisional seperti menyiram air dari ember. Menggunakan shower, bathtub, atau alat mandi modern lainnya diperbolehkan selama seluruh tubuh terkena air.

  3. Disunnahkan Menggunakan Wewangian dan Pakaian Terbaik
    Setelah mandi, Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk memakai pakaian terbaik, mengenakan parfum yang wangi, serta bersiwak sebelum berangkat. Hal ini merupakan bentuk penghormatan terhadap hari raya sebagai simbol kemenangan spiritual.

Misinformasi yang Beredar dan Klarifikasi Para Ulama

Di tengah semangat menyambut Lebaran, media sosial juga menjadi tempat menyebarnya informasi yang kurang tepat, bahkan menyesatkan. Beberapa video viral di TikTok menyebutkan bahwa mandi sebelum Idul Fitri hukumnya wajib, atau bahwa niat harus dilafalkan dengan tajwid sempurna agar sah. Hal ini tentu menimbulkan kebingungan, terutama bagi umat Muslim yang awam dalam ilmu fikih.

Ustaz Abdul Somad (UAS), dalam ceramahnya di kanal YouTube Tafaqquh Channel, memberikan klarifikasi penting mengenai hal ini. Ia menegaskan bahwa:

“Yang terpenting adalah niat dalam hati. Tidak harus mampu melafalkan niat dalam bahasa Arab secara sempurna. Islam itu mudah dan tidak membebani,” ujar beliau dalam salah satu ceramah viral.

UAS juga menambahkan bahwa tidak ada keharusan untuk menghafal lafaz niat secara kaku. Inti dari mandi sunnah adalah membersihkan diri dengan kesadaran bahwa hal tersebut dilakukan karena Allah dan sebagai bagian dari ibadah menjelang Idul Fitri.

Respon Netizen: Antusiasme dan Kreativitas

Menariknya, meskipun ada kontroversi kecil, antusiasme warganet dalam membagikan pengalaman dan tips mandi sunnah menjelang Lebaran cukup tinggi. Banyak pengguna media sosial membagikan infografis, meme edukatif, bahkan konten video singkat yang menjelaskan tata cara mandi sunnah secara ringan dan menghibur.

Beberapa influencer Muslimah dan ustaz muda TikTok bahkan membuat konten tutorial mandi sunnah lengkap dengan doa, adab, dan persiapan berpakaian, yang mendapatkan ratusan ribu like dan komentar positif.

Mengapa Mandi Idul Fitri Penting dalam Budaya Muslim Indonesia?

Di Indonesia, mandi sebelum Lebaran telah menjadi bagian dari kultur religius sekaligus sosial. Kegiatan ini sering dianggap sebagai bentuk "pembersihan diri" sebelum berkumpul dengan keluarga, meminta maaf, dan merayakan hari besar dengan hati yang bersih.

Banyak keluarga yang menjadikan mandi Idul Fitri sebagai tradisi turun-temurun, di mana anak-anak diajarkan untuk bersuci dan memakai baju baru sebelum shalat Id. Momen ini bukan hanya bersifat ritual, tetapi juga mempererat hubungan antar anggota keluarga.


Penutup: Menyambut Lebaran dengan Hati yang Bersih dan Jiwa yang Lapang

Mandi sunnah Idul Fitri bukan sekadar kebiasaan fisik, tapi simbol dari pembaharuan jiwa setelah sebulan penuh melatih diri dalam ibadah puasa, tadarus Al-Qur’an, dan amal kebajikan.

Di tengah era digital dan arus informasi yang sangat cepat, penting bagi umat Muslim untuk menyaring informasi yang beredar dan merujuk pada sumber-sumber terpercaya. Ulama, tokoh agama, dan lembaga resmi seperti MUI dan Kemenag tetap menjadi rujukan utama dalam praktik ibadah.

Semoga momen Idul Fitri tahun 2025 ini bisa menjadi momentum untuk mempererat silaturahmi, memperbaiki diri, dan terus meningkatkan keimanan kita kepada Allah SWT. Dan tentunya, dengan mandi sunnah yang penuh kesadaran dan niat ikhlas, kita siap menyambut hari kemenangan dalam keadaan suci lahir dan batin.


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel